Agu 10 2018
PB FORKI Menuju Asian Games 18
Sebanyak 24 karateka menjalani seleksi tahap kedua di Auditorium Hotel Arra Lembah Pinus, Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, Senin malam 10 Juni. Mereka memperebutkan tiket ke Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, Agustus mendatang.
Menurut Sekretaris Jenderal PB Forki Lumban Sianipar, ke-24 karate tersebut terdiri dari 18 karateka penghuni pelatnas di Ciloto, 4 karateka yang pernah mengundurkan dari pelatnas, dan dua karateka yang berprestasi di Kejuaraan Piala Mendagri, SEAKF, dan AKF.
“Mereka semua adalah atlet PB Forki. Dan seleksi ini untuk menentukan jumlah 100%,” ujar Sianipar.
“Kita memilih atlet terbaik, bukan pemenang di seleknas ini. Jadi 12 atlet yang lolos seleknas memang hasil pertandingan, namun 8 yang akan diturunkan di Asian Games adalah mutlak hak prerogatif pelatih,” kata Sianipar lagi.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Forki juga mendatangkan 4 wasit asing untuk memimpin pertandingan. Mereka berasal dari India, Jordania, Korea Selatan, dan Malaysia. Mereka dihadirkan agar pelaksanaan seleksi lebih objektif baik di nomor kata putra putri maupun di nomor kumite putra putri.
Para karateka pelatnas yang menjalani seleksi tersebut di antaranya Andi Dasril (kata), Iwan Fairuz Taher (kata), M Tegar Januar (kumite -55 kg putra), Rifky Ardiansyah (-60 kg), Jintar Simanjuntak (-67 kg), Maruli Butar Butar (-67 kg), dan Sandi Firmansah (-75 kg). Karate putra lainnya yang akan bertanding adalah Romario Setiamu (-84 kg) dan I Made Budi Kertiyasa (+84 kg).
Sementara karateka pelatnas putri yang akan berebut tiket ke Asian Games adalah Krisda Putri Aprilia (kata), Nawar Kautsar (kata), Dwi Fadillah (kumite -50 kg), Risca Anisa (-50 kg), Nova Sinaga (-55 kg), Tri Winarni (-61 kg), Intan Nurjanah (-61 kg), Ceyco Georgia Zefanya (-68 kg), dan Dessynta Rakawuni Banurea (+68 kg).
Sedangkan empat karateka yang pernah mengundurkan dari pelatnas dan kini mengikuti seleksi tahap kedua adalah Sisilia Agustiani Ora (kata), Srunita Sari Sukatendel (kumite -50 kg), Cokorda Istri Agung (kumite -55 kg), dan Ahmad Ziqi Zaresta (kata putra).
Seleksi tahap kedua ini semakin seru dengan hadirnya dua karateka yang bisa mengikuti seleksi karena prestasinya di Piala Mendagri, Kejuaraan SEAKF, dan Kejuaraan AKF. Keduanya ada Faqih Karomi (-75 kg) dan Daniel (+84 kg).
Cabang Karate Asian Games 2018 mempertandingkan 12 nomor secara keseluruhan. Namun, masing-masing negara hanya boleh mengikuti delapan kelas.
Agu 10 2018
Mampukah Tim Karate AG Capai Target 3 Emas ???
Target raihan 3 emas karate di Asian Games 2018 bakal berat dipenuhi. Kalaupun mampu meraih emas, Indonesia diperkirakan akan mendapatkan sekeping saja. Itu semua akibat kualitas event uji coba yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
Begitulah pendapat Madju Daryanto Hutapea. Mantan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Forki. Menurut Madju, dampak uji coba asal-asalan terhadap kemerosotan prestasi Tim Karate Indonesia yang diterjunkan pada Kejuaraan Karate AKF di Amman Jordan, Juli 2018.
“Di Amman, Indonesia hanya meraih 1 perak dan 4 perunggu. Hasil ini menurun dibandingkan pada Kejuaraan Karate AKF di Kazakhstan 2017 yang meraih 3 perak dan 5 perunggu,” ujar Madju.
Yang lebih menyakitkan lagi, kata Madju, posisi Indonesia yang berada di peringkat 10 di bawah Malaysia dan Vietnam yang masing-masing meraih 3 perak dan 1 perunggu. Sebanyak 15 medali emas yang diperebutkan di Kejuaraan Karateka AKF di Amman itu, Jepang merebut 7 emas, Iran (3), Jordan (2), China Taipei (1), China (1) dan karateka yang tidak membawa nama negara tetapi Federasi (1).
“Di AKF Amman itu sudah jelas gambaran begitu beratnya persaingan di Asian Games 2018 nanti. Kalau persiapan tidak dilakukan dengan baik maka akan semakin sulit meraih medali emas,” tandasnya.
Sebenarnya, kata Madju, peluang karateka Indonesia cukup terbuka. Apalagi, trio karate Indonesia sudah menunjukkan prestasi di berbagai event internasional dan masuk dalam peringkat dunia.
“Srinita Sari Sukatendel itu tadinya di peringkat 8 menjadi peringkat 10, Chok Gede Istri Agung Saristarani peringkat 12, dan Ahmad Ziki peringkat 29. Semua itu akibat kesalahan langkah dalam menjalankan program sehingga kemampuan mereka menjadi tidak terasah dan peringkatnya tidak merangkak naik,” ujar Madju lagi soal performa para karateka Asian Games 2018.
By ferry • Kejurnas, Lemkari, Uncategorized •